KBS – Koalisi Buruh Sawit (KBS) dan Trade Union Right Center (TURC) Bersama Link-AR Borneo menyelenggarakan pelatihan buruh muda dan buruh perempuan sawit se-Kalimantan untuk menguatkan kepemimpinan serikat buruh kebun.
Pelatihan ini sebagai bagian dari membangun kesadaran kolektif dan memahami realitas buruh muda dan perempuan. Di mana, kondisi saat ini ebih dari 59 persen buruh di Indonesia bekerja di sektor informal, sehingga hubungan kerja lebih fleksibel dan kondisi kerja lebih rentan.
Serikat buruh hadir menjadi wadah dan memupuk harapan adanya perlindungan, pembelaan hak dan kepentingan, serta meningkatkan kesejahteraan yang layak bagi buruh dan keluarganya serta menjadi langkah yang relevan untuk membangun ruang gerakan kolektif bagi buruh.
Dalam pelatihan ini, fasilitator mengunakan pendekatan Learning, Influence, Sustainable-Alliance Building(LISA), dengan fokus pada transformasi peserta individu ke dalam konteks kolektivitas
Gerakan serikat buruh, mendukung pengembangan peran dan visi kepemimpinan peserta, mendukung perkembangan organisasi serikat buruh yang berkelanjutan dan inklusif, terutama dalam rekrutmen dan pengembangan kapasitas buruh muda dan buruh perempuan
Pelatihan diikuti 18 peserta terdiri 8 perempuan dan 10 laki-laki, berasal dari 5 provinsi, yaitu Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat digelar di Hotel Neo Pontianak dari tanggal 24 sampau 26 Juli 2025.
Program LISA ini, menerapkan pendekatan metode Theory U sebagai Kerangka Transformasi melalui lima sesi yang mengintegrasikan prinsip Open Mind, Open Heart, dan Open Will secara konsiste, dalam rangka membantu peserta tidak hanya belajar, tapi mengalami transformasi personal dan kolektif.
Metode kegiatan akan menggunakan “Theory U”, yaitu pendekatan pengembangan kepemimpinan dan perubahan sistem sosial yang dikembangkan oleh Otto Scharmer dari MIT, Amerika Serikat (website: https://www.presencing.org/). Metode ini menekankan proses transformasi dari dalam diri dan kolektif, dengan melewati lima tahapan utama berbentuk seperti huruf “U”.
Metode ini menekankan proses transformasi dari dalam diri dan kolektif, dengan melewati lima tahapan utama berbentuk seperti huruf “U”. Pendetan Teori U ini dilalui melalui 5 (lima) tahap, yaitu Co-Initiating, Co-Sensing, Presencing, Co-Creating dan Co-Evolving.
Koordinator Kaolisi Buruh Sawit (KBS) Ismet Inoni menjelaskan, untuk mencapi tujuan pelatihan, maka selama 3 hari pelatihan, para peserta melalui dinamika kelompok, diskusi dan presentasi mempelajari materi-materi penting berkenaan dengan isu industri sawit dan serikat buruh.
Materi-materi pelatihan mencakup Situasi Perburuhan Industri Sawit, Peran Serikat Buruh, Tantangan Buruh Muda dan Perempuan Sawit, Kepemimpinan Transformatif, Komunikasi dan Pengaruh, dan pada akhir sesi pelatihan para peserta membuat deklarasi komitmen kepemimpinan transformatif.
“Pengorganisasian buruh usia muda dan buruh perempuan menjadi peran strategis bagi serikat buruh untuk meningkatkan kolektivitas, menguatkan daya tawar, dan memastikan kehadiran serikat buruh masih relevan dalam perkembangan industri dan zaman, di tengah perubahan lanskap tenaga kerja,” kata Ismet.